- NAMA LAPORAN
LAPORAN
PRATIKUM TROUBLESHOOTING KOMPUTER 5
- ALAT DAN BAHAN
1. Obeng plus
dan obeng minus atau obeng kombinasi
2.
CD DRIVER
3.
CD INTALASI
4. Flashdisk
5.
PASTA PROSESOR
6. Tang
pemotong
7.
Test pen
8.
Multi tester
9.
CD OS Windows XP Service Pack 3
10. KOMPUTER
- GAMBAR HASIL PRATIKUM

Gambar pertama saat cpu
computer sebelum di bongkar

Gambar cpu saat di
bongkar
- SPESIFIKASI KOMPUTER
Computer
5
·
Computer 14 inhci
·
Mouse
·
Keyboard
·
Kabel power
·
Kabel vga
·
Motherboard asus ce (p4 sp – mxse)
·
Vga (geforce)
·
Tp-link
·
Power supply (okaya)
·
Harddisk 40 gb Ata
·
RAM (DDR2 256 MB)
·
PROSESOR (INTEL PENTIUM 4)
·
CD/DVD Room
·
Wireless Card
- LANDASAN TEORI
Troubleshooting,
adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk
penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah
secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.
Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga
proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah.
Troubleshooting computer adalah
proses pemecahan suatu masalah yang berhubungan dengan computer. Terdapat dua
macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward
dan teknik Backward.1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik).
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik).
Untuk mempermudah silakan
simak contoh berikut :
a. Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
b. Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar. dsb.
2.TeknikBackward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar.
a. Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
b. Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar. dsb.
2.TeknikBackward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar.
Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai
berikut :
a. Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
b. Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.dsb.
a. Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
b. Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.dsb.
AnalisaSuara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
a. Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
b. Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
c. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
d. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
e. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
f. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
g. Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
h. Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
i. Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperature processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
a. Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
b. Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
c. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
d. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
e. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
f. Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
g. Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
h. Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
i. Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperature processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
F.
PROSEDUR/URUTAN
KERJA
1. MENGETAHUI
SPESIFIKASI HARDWARE KOMPUTER 5
a. Siapkan
toolkit yang akan digunakan
b. Mulai
bekerja, mula-mula membuka casing. Lepas
sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel sampingnya.
c. Membuka cooling pan dengan melepaskan
keempat pengait pada setiap pinggir cooling pan. Kemudian cabutlah kabel
cooling pan dari slot yang ada pada motherboard
d. Melepaskan prosesor. Buka pengait soket
prosesornya terlebih dahulu. Pengait yang dimaksud di sini adalah sebuah batang yang terletak di sebelah kiri atau
kanan soket yang bersangkutan, bergantung pada merek motherboard Anda. Apabila
pengait dari prosesor ini tidak diaktifkan, otomatis lubang di soket belum
terbuka sehingga prosesor tidak bisa dilepas. Setelah membuka pengaitnya,
ambilah prosesor dengan tangan dari soket prosesor.
e. Melepas
hardisk dari casing. Lepas sekrup yang ada pada bagian samping hardisk.
f. Mencatat
spesifikasi hardware.
Catatan: untuk mengetahui spesifikasi
dari hardware yang berada didalam casing atau hardware yang tidak dapat dilihat
langsung misal prosesor, maka perlu untuk melepas atau mengeluarkan hardware
tersebut.
g. Selesai
mencatat spesifikasi. Kemudian dipasang kembali hardware yang dilepas atau
dikeluarkan tersebut.
h. Memasang
hardisk dari casing. Pasang kembali sekrup pada bagian samping hardisk.
i.
Ambil
prosesor dengan tangan anda dan letakkan pada soket prosesor di
motherboard.Ketika memasukkan, anda perlu memperhatikan tanda yang terdapat di
salah satu dari empat ujung prosesor dan cari kecocokan-nya dengan motif yang
sama di slot. Hal ini berfungsi mencegah terjadinya kesalahan pemasangan
prosesor ke slot-nya. Ketika posisi prosesor sudah berada di atas soket,
lepaskan saja pegangan tangan anda untuk memasukkannya. Anda tidak perlu menekannya karena prosesor akan otomatis masuk ke
soket. Setelah prosesor masuk ke soketnya, kencangkan kembali pengaitnya hingga
posisi prosesor mantap dan tidak bisa dicabut kembali.
j.
komponen
logam di tengah prosesor. Komponen yang menonjol tersebut dinamakan
thermal core dari
prosesor tersebut. Gunanya untuk menyalurkan panas dari prosesor. Olesilah
bagian thermal core tersebut dengan benda mirip cream yang bernama thermal
paste. Thermal paste membuat proses konduktansi panas prosesor menjadi
lebih efektif dan efisien. Untuk hasil terbaik, oleskan juga thermal paste pada
bagian logam cooling pan yang disesuaikan dengan ukuran thermal core-nya
k. Memasang
cooling pan. Cooling fan
terdiri dari dua bagian. Bagian bawah adalah logam yang berfungsi untuk disipasi/pelepasan panas. Bagian
atasnya adalah kipas untuk mendinginkan logam tersebut. Di bagian logam terdapat pengait
untuk memasang komponen tersebut ke atas prosesor di motherboard.
Tekanlah dan kencangkan keempat pengait dari pendingin prosesor ke nook di
motherboard hingga pendingin terpasang kokoh di atas prosesor. Selajutnya menancapkan kabel yang ada di kipas
pendingin ke slot yang ada di motherboard. Slot ini biasanya terletak dekat dengan posisi prosesor
mengingat panjang kabel dari
kipas pendingin umumnya tidak terlalu panjang.
j. langkah terakhir, menutup casing. Tutup panel sampingnya dan
pasang kembali sekrup pada bagian belakang casing.
PERMASALAHAN
Permasalahan
computer 5 saat sebelum di bongkar computer yaitu mengalami overhit kemudian setelah prosesor di isi
dengan pasta computer kembali normal.
Cara Upgrade Windows XP SP2 ke SP3
Cara Download Patch dan Upgrade Windows XP
SP2 ke SP3 - Wndows XP pun sebentar lagi hampir punah dan tidak ada updatenya
lagi dan sekarang windows sudah tidak memproduksi update dari SP2. Kebanyakan
aplikasi - aplikasi baru windows seperti Microsoft Office 2010 dan juga
Microsoft Visual Studio mengharuskan kita minimal Windows XP SP3. Nah saya ada
cara untuk mengupgrade windows xp sp2 kita ke sp3 dengan mendownload update
atau patch ke sp3nya. berikut cara upgrade Windows XP SP2 ke SP3 :
Download
Patch Windows XP SP 3 di WindowsXP-KB936929-SP3-x86-ENU.exe
Setelah
selesai download buka patch tersebut dan tinggal klik next - next lalu tunggu
hingga selesai dan komputer harus direstart ketika sudah selesai patch
Kalau
sudah patch dan berhasil maka anda sudah mengupgrade windows xp sp2 ke sp3
dengan langkah - langkah diatas saya sudah mengupgrade windows xp sp2 menjadi
sp3 hanya dengan seperti installasi biasa.

2. MENGINSTALL OS WINDOWS XP SP 3 PADA
KOMPUTER 5
Karena
komputer yang saya gunakan tidak dilengkapi CD/DVD ROOM, maka untuk menginstall
OS WINDOWS XP SP 3 saya menggunakan flashdisk.
a. Pertama-tama harus membuat sistem operasi
windows xp sp 3 pada flashdisk. Saya menggunakan program ”Novicorp WinToFlash”.


b. Saya menggunakan ”mode lanjutan” untuk
dapat mengatur fitur-fitur lain. Pilih ”transfer windows xp/2003(x86/x64) setup
untuk USB drive. Klik ”berlari”.

c.
Masukkan flashdisk ke computer (min.1Gb)
d.
Kembali ke WinToFlash, pada field jendela source path
masukan lokasi windows xp sp 3. Pada field USB drive, masukan nama letter
flashdisk. Klik “berlari”.

Catatan : untuk format flashdisk dapat saya setting pada menu format.
e.
Muncul Windows License Agreement, pilih I accept, klik
lanjutkan.
f.
Proses transfer booting windows xp sp 3 sedang
berjalan. Tunggu sampai selesai.
g.
Setelah selesai, kemudian menginstall OS Windows XP SP
3 pada computer 5 dengan flashdisk .
- KESIMPULAN
. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah
secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses
penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari
sebuah masalah. Troubleshooting computer adalah proses pemecahan suatu
masalah yang berhubungan dengan computer.
Comments
Post a Comment